MASJIDA AL MUBAROKAH JAKARTA – Dalam perjalanan spiritual seorang Muslim, sholat Qobliah muncul sebagai praktik yang seringkali kurang mendapat perhatian dibandingkan dengan sholat fardhu. Namun, kehadiran sholat Qobliah dalam kehidupan sehari-hari umat Islam memiliki makna dan manfaat yang mendalam, baik secara spiritual maupun psikologis. Artikel ini akan menggali lebih dalam tentang pengertian sholat Qobliah, menjelaskan keutamaan-keutamaannya yang sering terlupakan, serta membimbing kita melalui tata cara melaksanakannya dengan benar. Dengan pemahaman yang lebih luas tentang sholat Qobliah, kita diharapkan dapat lebih menghayati dan mempraktikkannya sebagai bagian dari ibadah kita sehari-hari.
Sholat qobliah adalah sholat sunnah yang dikerjakan sebelum sholat wajib lima waktu. Sholat sunnah ini dianjurkan (sunnah muakkadah) karena memiliki banyak keutamaan dan manfaat, seperti menyiapkan diri untuk sholat wajib, menutup kekurangan dalam sholat wajib, dan menambah pahala bagi pelakunya.
Pengertian Sholat Qobliah
Sholat qobliah berasal dari kata qabl yang berarti sebelum. Jadi, sholat qobliah adalah sholat sunnah yang dilakukan sebelum sholat wajib. Sholat qobliah juga disebut dengan sholat rawatib qobliah, karena termasuk dalam sholat rawatib yang berarti sholat sunnah yang rutin dikerjakan.
Sholat qobliah merupakan salah satu bentuk ibadah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadis riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ حَافَظَ عَلَى أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَأَرْبَعٍ بَعْدَهَا حَرَّمَهُ اللَّهُ عَلَى النَّارِ
Artinya: “Barangsiapa melaksanakan empat rakaat sebelum Dzuhur dan empat rakaat sesudahnya, maka Allah mengharamkan baginya api neraka.” (H.R. Tirmidzi)
Dalam hadis lain riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
عن عائشة رَضِيَ اللهُ عَنها، قالت: كَانَ النبيُّ – صلى الله عليه وسلم – إذَا صَلَّى ركعتي الفجر، اضْطَجَعَ عَلَى شِقِّهِ الأَيْمَن. رَوَاهُ البُخَارِي.
Dari ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma, katanya: “Saya shalat bersama Rasulullah s.a.w. dua rakaat sebelum zuhur dan dua rakaat sesudahnya.” (Muttafaq ‘alaih)[110, Kitab Riyadhus Shalihin]
Dari hadis-hadis di atas, kita dapat mengetahui bahwa sholat qobliah adalah sholat sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW, terutama untuk sholat dzuhur. Sholat qobliah juga memiliki keutamaan yang luar biasa, yaitu menjauhkan pelakunya dari api neraka.
Keutamaan Sholat Qobliah
Sholat qobliah memiliki banyak keutamaan dan manfaat, baik di dunia maupun di akhirat. Berikut adalah beberapa keutamaan dan manfaat sholat qobliah:
Pertama, Sholat qobliah merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam sebuah hadis qudsi, Allah SWT berfirman:
إِذَا أَحَبَّ اللَّهُ عَبْدًا دَعَا جِبْرِيلَ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبَّهُ فَيُحِبُّهُ جِبْرِيلُ ثُمَّ يُنَادِي فِي أَهْلِ السَّمَاءِ إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبُّوهُ فَيُحِبُّوهُ أَهْلُ السَّمَاءِ ثُمَّ يُجْعَلُ لَهُ الْقَبُولُ فِي الْأَرْضِ وَإِذَا أَبْغَضَ اللَّهُ عَبْدًا دَعَا جِبْرِيلَ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يُبْغِضُ فُلَانًا فَأَبْغِضْهُ فَيُبْغِضْهُ جِبْرِيلُ ثُمَّ يُنَادِي فِي أَهْلِ السَّمَاءِ إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يُبْغِضُ فُلَانًا فَأَبْغِضُوهُ فَيُبْغِضُوهُ أَهْلُ السَّمَاءِ ثُمَّ يُجْعَلُ لَهُ الْبَغْضَاءُ فِي الْأَرْضِ
Apabila Allah mencintai seorang hamba, maka Allah memanggil Jibril dan berkata: Sesungguhnya Allah mencintai fulan, maka cintailah dia. Maka Jibril mencintainya. Kemudian Jibril menyerukan kepada penduduk langit: Sesungguhnya Allah mencintai fulan, maka cintailah dia. Maka penduduk langit mencintainya. Kemudian Allah menaruh cinta untuknya di bumi. (HR. Bukhari no. 7485 dan Muslim no. 2637)
Kedua, Sholat Qobliah merupakan salah satu cara untuk menghapus dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan. Rasulullah SAW bersabda:
رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا
“Dua rakaat sebelum subuh lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Muslim)
Ketiga, Sholat Qobliah merupakan salah satu cara untuk memperoleh pahala yang besar dan berlipat ganda. Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ صَلَّى قَبْلَ الظُّهْرِ أَرْبَعًا وَبَعْدَهَا أَرْبَعًا حَرَّمَهُ اللَّهُ عَلَى النَّارِ
“Barangsiapa yang sholat empat rakaat sebelum zuhur dan empat rakaat sesudahnya, maka Allah menjadikannya terlarang dari api neraka.” (HR. Tirmidzi)
Keempat, Sholat Qobliah merupakan salah satu cara untuk memperoleh syafaat dari Allah SWT di hari kiamat. Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ صَلَّى قَبْلَ الْعَصْرِ أَرْبَعًا وَبَعْدَهَا أَرْبَعًا شَفَعَهُ اللَّهُ فِيهِ
“Barangsiapa yang sholat empat rakaat sebelum ashar dan empat rakaat sesudahnya, maka Allah akan memberikan syafaat kepadanya.” (HR. Abu Daud)
Kelima, Sholat Qobliah merupakan salah satu cara untuk memperoleh keberkahan dan ketenangan dalam hidup. Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ صَلَّى قَبْلَ الْمَغْرِبِ ثَلَاثًا وَبَعْدَهَا ثَلَاثًا بَارَكَ اللَّهُ لَهُ فِي أَهْلِهِ وَمَالِهِ
“Barangsiapa yang sholat tiga rakaat sebelum maghrib dan tiga rakaat sesudahnya, maka Allah akan memberikan keberkahan kepadanya dalam keluarga dan hartanya.” (HR. Ahmad)
Keenam, Sholat Qobliah merupakan salah satu cara untuk memperoleh keutamaan yang sama dengan sholat malam. Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ صَلَّى قَبْلَ الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ وَبَعْدَهَا رَكْعَتَيْنِ كَانَ كَمَنْ قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ
“Barangsiapa yang sholat dua rakaat sebelum isya dan dua rakaat sesudahnya, maka dia seperti orang yang bangun setengah malam.” (HR. Ibnu Majah)
Tata Cara dan Dalil Pelaksanaan Shalat Qabliyah
Shalat Rawatib Ashar
Shalat Sunnah Rawatib Sebelum Ashar
Shalat Sunnah Rawatib sebelum Ashar terdiri dari empat rakaat yang dilaksanakan sebelum shalat Ashar wajib. Hal ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW:
رحم الله امرءا صلّى قبل العصر أربعًا
Yang berarti: “Allah akan memberikan rahmat kepada orang yang mengerjakan empat rakaat sebelum Ashar.”
Dalam pelaksanaan empat rakaat shalat Rawatib ini, bisa dilakukan dengan satu salam (yaitu mengerjakan keempat rakaat secara berurutan) atau dengan dua salam (dengan mengerjakan dua rakaat dua kali).
Lafal niatnya adalah Ushallî sunnatal ashri arba’a raka‘âtin/rak‘ataini qabliyyatan lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: Saya shalat sunnah qabliyah Ashar empat rakaat/dua rakaat karena Allah ta’ala.
Shalat Rawatib Zuhur
Shalat Zuhur diperkaya dengan empat rakaat sebelum dan sesudah shalat wajib. Ini didasarkan pada hadits Nabi Muhammad saw:
من حافظ على أربع ركعات قبل الظهر وأربع بعدها حرمه الله على النار
Yang berarti: Orang yang menjalankan empat rakaat sebelum Zuhur dan empat rakaat setelahnya, Allah akan melarangnya masuk neraka.
Niat shalatnya adalah, Ushallî sunnatad dhuhri arba‘a raka‘âtin/rak‘ataini qabliyyatan/ba’diyatan lillâhi ta‘âlâ.
Yang berarti: Saya melakukan shalat sunnah qabliyah/ba’diyah Zuhur empat rakaat/dua rakaat untuk Allah ta’ala.
Shalat Rawatib Maghrib
Untuk shalat Magrib, kita dianjurkan untuk melakukan shalat sunnah Rawatib dua kali, yaitu qabliyah dan ba’diyah, masing-masing dua rakaat. Ini didasarkan pada hadits berikut:
بين كل أذانين صلاة، بين كل أذانين صلاة، بين كل أذانين صلاة لمن شاء
Yang berarti: Di antara dua adzan (adzan dan ikamah), di antara dua adzan, di antara dua adzan, ada kesempatan untuk melakukan shalat bagi yang ingin melakukannya. Para ulama menggunakan hadits ini sebagai dalil kesunnahan shalat qabliyah Maghrib.
Sedangkan sunnah ba’diyah didasarkan pada hadits lain yang berbunyi:
من صلى بعد المغرب ركعتين قبل أن يتكلم كتبتا في عليين
Yang berarti: Orang yang melakukan shalat dua rakaat setelah Maghrib sebelum berbicara apa pun, pahalanya akan dicatat di surga Illiyyin.
Niat shalatnya adalah, Ushallî sunnatal Maghrib rak’ataini qabliyyatan/ba’diyatan lillâhi ta‘âlâ.
Yang berarti: Saya melakukan shalat sunnah qabliyah/ba’diyah Maghrib dua rakaat untuk Allah ta’ala.
Shalat Rawatib Isya’
Seperti shalat Maghrib, Isya’ juga memiliki dua waktu sunnah Rawatib, yaitu qabliyah dan ba’diyah, dan masing-masing dua rakaat. Ini didasarkan pada pengakuan seorang sahabat, Muhammad bin al-Munkadir yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Muslim. Ia mengatakan:
صليت مع النبي صلى الله عليه وسلم ركعتين بعد العشاء
Yang berarti: Saya pernah melakukan shalat dua rakaat setelah Isya’ bersama Nabi Muhammad saw.
Adapun dalil sunnah qabliyah Isya’, para ulama menggunakan dalil yang sama dengan shalat qabliyah Maghrib.
Niat shalatnya adalah, Ushallî sunnatal Isya’ rak‘ataini qabliyyatan/ba’diyatan lillâhi ta‘âlâ.
Yang berarti: Saya melakukan shalat sunnah qabliyah/ba’diyah Isya’ dua rakaat untuk Allah ta’ala.
Shalat Rawatib Subuh
Untuk shalat Subuh, meskipun hanya ada dua rakaat yang dilakukan sebelum shalat wajib (sunnah qabliyah), namun keutamaannya tidak kalah istimewa dari yang lain.
Seperti yang disebutkan dalam Hadits imam Muslim, Rasulullah saw bersabda:
ركعتا الفجر خير من الدنيا وما فيها
Yang berarti: Dua rakaat shalat fajar lebih baik dari pada dunia dan seisinya.
Terkait shalat sunnah sebelum Subuh ini, ulama terkadang menyebutnya sunnah qabliyah subuh, sunnah fajar, sunnah barad (dingin), dan sunnah wustha (tengah) berdasar pada pendapat lemah bahwa shalat Subuh termasuk shalat wustha (shalat yang ada di tengah di antara lima shalat yang ada).
Karena itu, maka niat shalatnya juga boleh beragam tergantung ingin menyebutnya sebagai shalat apa.
Niat shalatnya adalah, Ushallî sunnatas subhi rak‘ataini qabliyyatan lillâhi ta‘âlâ.
Yang berarti: Saya melakukan shalat sunnah qabliyah subuh dua rakaat untuk Allah ta’ala.
Ikuti saluran Masjid Al Mubarokah di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaFmZ6F8F2p9lKqnx90s
Baca artikel kami lainnya di: Google News
Diskusi tentang post ini