Jakarta – Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengaku tidak mendapat respons dari Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden saat ia menyuarakan permintaan agar konflik antara Israel dan Hamas di Gaza, Palestina segera diakhiri dengan gencatan senjata. Hal ini disampaikan Jokowi usai kembali dari kunjungan kenegaraannya ke AS.
“Tidak ada tanggapan,” ujar Jokowi saat tiba di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, seperti dikutip Kang Mas dari Kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (20 November 2023).
Jokowi mengatakan bahwa ia telah menyampaikan pesan-pesan penting terkait situasi di Gaza kepada Biden dalam pertemuan bilateral mereka di Gedung Putih, Washington DC, AS. Ia juga mengulangi pesan-pesan tersebut dalam forum Retreat KTT APEC yang digelar di San Fransisco.
“Saya bertemu di White House dengan Presiden Joe Biden, setelah itu juga bertemu lagi di San Fransisco di APEC. Di kedua tempat ini, saya menyampaikan secara langsung pentingnya kekejaman di Gaza dihentikan,” jelas Jokowi.
“Yang kedua, gencatan senjata segera dilakukan, dan yang ketiga perang segera distop, serta yang keempat bantuan kemanusiaan harus dipermudah untuk bisa masuk ke Gaza. Di Gedung Putih itu yang saya sampaikan, di APEC juga itu saya sampaikan secara tegas,” tambahnya.
Namun, Jokowi mengaku bahwa Biden tidak memberikan jawaban langsung atas dua permintaan tersebut. Jokowi berharap, pesan-pesan yang ia sampaikan kepada Biden dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah AS.
“Mungkin masih ditampung menjadi pemikiran. Saya kira apa yang kami sampaikan menjadi catatan,” tutur dia.
Sebelumnya, Jokowi menekankan perlunya gencatan senjata di Gaza kepada Biden dalam pertemuan bilateral mereka di Gedung Putih, Washington DC, AS pada Senin (13 November 2023) lalu.
“Saya mengajak Presiden Biden untuk bersama-sama berkontribusi menghentikan konflik dan kekejaman yang terjadi di Gaza, Palestina,” ungkap Jokowi.
Dalam pertemuan itu, Jokowi menyoroti konflik dan kekejaman yang terjadi di Gaza sebagai suatu hal yang sangat menyakitkan bagi umat manusia. Ia menekankan pentingnya upaya bersama dalam mencapai perdamaian di kawasan tersebut.
“Peristiwa di Gaza, Palestina ini merupakan sangat menyakitkan bagi umat manusia,” terangnya.
Konflik antara Israel dan Hamas di Gaza telah berlangsung sejak awal November 2023. Israel melakukan serangan udara dan artileri terhadap Gaza sebagai balasan atas roket-roket yang ditembakkan oleh Hamas. Serangan-serangan tersebut telah menewaskan lebih dari 200 orang, sebagian besar warga sipil, dan melukai ribuan lainnya. Selain itu, serangan-serangan tersebut juga telah menghancurkan infrastruktur dan fasilitas kesehatan di Gaza.
Bantuan kemanusiaan dari berbagai negara dan organisasi internasional telah berusaha masuk ke Gaza, namun menghadapi kesulitan akibat blokade Israel. Israel mengklaim bahwa blokade tersebut diperlukan untuk mencegah masuknya senjata dan bahan peledak ke Gaza. Namun, banyak pihak yang mengkritik blokade tersebut sebagai pelanggaran hak asasi manusia dan hambatan bagi upaya bantuan kemanusiaan.
AS, yang merupakan sekutu utama Israel, telah mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri dari serangan Hamas. Namun, AS juga telah mendesak agar kedua belah pihak mengurangi eskalasi kekerasan dan berusaha mencari solusi damai. AS juga telah mengirim utusan khususnya untuk Timur Tengah, Hady Amr, untuk melakukan mediasi antara Israel dan Palestina.
Sementara itu, Indonesia, yang merupakan negara dengan penduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia, telah mengecam keras serangan Israel terhadap Gaza. Indonesia juga telah memberikan bantuan kemanusiaan sebesar 10 juta dolar AS untuk Palestina. Selain itu, Indonesia juga telah mendukung upaya Dewan Keamanan PBB untuk mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata di Gaza. Namun, resolusi tersebut telah ditolak oleh AS sebanyak tiga kali.
Ikuti saluran Masjid Al Mubarokah di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaFmZ6F8F2p9lKqnx90s
Baca artikel kami lainnya di: Google News
Diskusi tentang post ini