Jakarta – Salah satu ciri khas seorang Muslim adalah memiliki sifat yang bermanfaat bagi sesama. Sebagai umat yang mengikuti ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kita harus berusaha untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar kita. Karena itu, kita harus meneladani sikap dan perilaku Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang selalu membantu dan meringankan beban orang lain.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.” [HR. Ahmad, Ath-Thabrani, Ad-Daruqutni. Hadis ini dihasankan oleh Al-Albani di dalam Shahihul Jami’, no: 3289]
Hadis ini menunjukkan bahwa kriteria manusia terbaik di sisi Allah adalah yang memberikan manfaat kepada orang lain, baik secara materi maupun non-materi. Manfaat yang dimaksud bisa berupa ilmu, harta, tenaga, nasihat, doa, atau hal-hal lain yang bisa membawa kebaikan dan kemaslahatan.
Dengan menjadi pribadi yang bermanfaat, kita akan mendapatkan banyak keuntungan, baik di dunia maupun di akhirat. Di dunia, kita akan mendapatkan rasa syukur, kebahagiaan, kecintaan, dan penghargaan dari orang-orang yang kita bantu. Di akhirat, kita akan mendapatkan pahala, ampunan, dan kemudahan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Allah Jalla wa Jalla berfirman:
إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ
“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri.” [QS. Al-Isra:7]
Ayat ini menegaskan bahwa berbuat baik kepada orang lain adalah sebenarnya berbuat baik kepada diri sendiri. Karena dengan berbuat baik, kita akan mendapatkan balasan yang baik pula dari Allah. Sebaliknya, jika kita berbuat buruk, maka kita akan mendapatkan balasan yang buruk pula.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ الله فِي حَاجَتِهِ
“Barang siapa membantu keperluan saudaranya, maka Allah akan membantu keperluannya.” [Muttafaq Alaih]
Hadis ini menjanjikan bahwa Allah akan memberikan pertolongan kepada orang yang membantu saudaranya yang membutuhkan. Ini adalah salah satu bentuk ganjaran yang luar biasa dari Allah kepada hamba-Nya yang berbuat baik. Karena itu, kita tidak perlu ragu atau takut untuk membantu orang lain, karena Allah akan selalu membantu kita.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ الله عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ, وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ الله عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ
“Barang siapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang Mukmin, maka Allah melapangkan darinya satu kesusahan di hari kiamat. Barang siapa memudahkan (urusan) orang yang kesulitan, niscaya Allah Azza wa Jalla akan memudahkan baginya di dunia dan akhirat.” [HR. Muslim]
Hadis ini mengajarkan kita untuk selalu berempati dan bersimpati dengan orang yang mengalami kesulitan atau kesusahan. Kita harus berusaha untuk meringankan beban mereka dengan cara apapun yang kita mampu. Karena dengan begitu, kita akan mendapatkan kemudahan dari Allah, baik di dunia maupun di akhirat.
Untuk menjadi pribadi yang bermanfaat, kita harus memiliki niat yang ikhlas, yaitu hanya mengharap ridha Allah semata. Kita tidak boleh mencari pujian, pengakuan, atau imbalan dari manusia. Karena jika kita bermaksud demikian, maka kita akan kehilangan keberkahan dan keutamaan dari amalan kita.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى
“Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan apa yang dia niatkan.” [Muttafaq Alaih], (Arbain Nawawi, Hadits Awal)
Hadis ini menunjukkan bahwa niat adalah faktor yang menentukan nilai dan hukum dari suatu amalan. Niat yang baik akan menghasilkan amalan yang baik, dan niat yang buruk akan menghasilkan amalan yang buruk. Oleh karena itu, kita harus selalu memperbaiki niat kita agar sesuai dengan syariat Allah.
Saudaraku, mari kita berusaha untuk menjadi pribadi yang bermanfaat bagi sesama. Kita bisa memulainya dengan hal-hal yang sederhana, seperti tersenyum, menyapa, memberi salam, memberi nasihat, berbagi ilmu, berdoa, atau memberi sedekah. Semoga Allah memberkahi kita dengan kebaikan dan kemuliaan di dunia dan akhirat. Aamiin.
Ikuti saluran Masjid Al Mubarokah di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaFmZ6F8F2p9lKqnx90s
Baca artikel kami lainnya di: Google News
Diskusi tentang post ini