Gaza menghadapi bencana kemanusiaan akibat serangan Israel yang telah berlangsung selama sepuluh hari. Serangan ini telah menghancurkan sekolah dan rumah sakit, mengusir hampir satu juta orang, dan menimbulkan krisis medis yang parah di wilayah yang terkepung itu.
Israel melakukan serangan brutal ini sebagai balasan atas serangan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan setidaknya 1.300 orang Israel. Sejak itu, Israel memutus pasokan air, listrik, dan bahan bakar ke Gaza, menjebak 2,3 juta penduduknya.
Qatar telah mengumumkan jeda kemanusiaan selama empat hari di Gaza dan pertukaran tawanan antara Israel dan Hamas. Jeda kemanusiaan ini merupakan hasil dari diplomasi aktif yang dilakukan Qatar bersama dengan Amerika Serikat. Qatar juga berperan sebagai mediator dalam negosiasi antara Israel dan Hamas.
Jeda kemanusiaan ini akan dimulai pada pukul 07.00 pagi waktu setempat atau pukul 12.00 WIB pada Jumat, 24 November 2023. Jeda kemanusiaan ini mundur dari waktu awal yang disepakati yaitu pukul 10.00 pagi waktu setempat pada Kamis , 23 November 2023 kemarin.
Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed al-Ansari, Hamas akan membebaskan 13 orang sandera dari Gaza, dan Israel akan melepaskan 39 tahanan Palestina pada hari pertama jeda kemanusiaan. Sandera dan tawanan ini akan diserahkan kepada Palang Merah Internasional.
Al-Ansari mengatakan bahwa pelepasan sandera dan tawanan akan dilakukan secara bertahap selama empat hari. Setiap hari, akan ada 50 orang yang dilepas dari kedua belah pihak. Ia tidak menjelaskan rincian mengenai lokasi atau cara pertukaran sandera dan tawanan ini.
Selain itu, al-Ansari juga mengatakan bahwa truk-truk bantuan kemanusiaan akan segera masuk ke Gaza melalui perbatasan Rafah di Mesir. Bantuan ini sangat dibutuhkan oleh warga Gaza yang mengalami krisis akibat serangan Israel yang telah berlangsung selama tujuh minggu.
Serangan Israel ke Gaza telah menewaskan lebih dari 11 ribu orang, termasuk 4.650 anak-anak dan 202 tenaga medis. Lebih dari 3.600 warga sipil, termasuk 1.750 anak-anak, masih hilang.
Salah satu sasaran serangan Israel adalah Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, Gaza utara. Menurut juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qudra, militer Israel mengebom pintu masuk utama dan generator listrik rumah sakit tersebut. Sebagian besar bangunan rumah sakit juga rusak akibat serangan ini.
Saat ini, masih ada lebih dari 200 pasien, staf medis, dan pengungsi yang berada di Rumah Sakit Indonesia. Mereka menunggu untuk dievakuasi ke selatan Gaza.
Dengarkan Murrotal Al-Qur’an di Qur’an – Masjid Al Mubarokah, Klik Tautan Ini: https://quran.masjidalmubarokah.com/
Ikuti saluran Masjid Al Mubarokah di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaFmZ6F8F2p9lKqnx90s
Baca artikel kami lainnya di: Google News
Diskusi tentang post ini