Daftar Isi
Jakarta – Diare merupakan kondisi di mana seseorang mengalami buang air besar yang encer dan berlebihan. Diare dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi bakteri, virus, atau parasit, alergi makanan, intoleransi laktosa, efek samping obat, atau gangguan pencernaan kronis. Diare dapat menyebabkan dehidrasi, kehilangan elektrolit, kekurangan gizi, dan komplikasi lainnya jika tidak ditangani dengan baik.
Mencegah diare adalah langkah terbaik untuk menjaga kesehatan pencernaan dan tubuh secara keseluruhan. Namun, jika diare sudah terjadi, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengobatinya dan mencegahnya kambuh. Berikut adalah lima cara mengobati dan mencegah diare yang dapat Anda coba:
1. Pentingnya Hidrasi dalam Mengobati Diare
Salah satu dampak utama dari diare adalah dehidrasi, yaitu kekurangan cairan dalam tubuh. Dehidrasi dapat menyebabkan gejala seperti pusing, lemas, keringat berlebih, mulut kering, dan penurunan tekanan darah. Dehidrasi juga dapat memperburuk kondisi diare, karena tubuh akan kehilangan elektrolit penting seperti natrium, kalium, dan klorida.
Untuk mengobati dan mencegah dehidrasi akibat diare, Anda perlu mengganti cairan yang hilang dengan minum banyak air putih, jus buah, atau sup kaldu. Hindari minuman yang mengandung kafein, alkohol, atau gula berlebih, karena dapat meningkatkan frekuensi dan volume diare.
Selain itu, Anda juga dapat mengonsumsi oral rehydration salts (ORS), yaitu larutan yang mengandung garam, gula, dan mineral yang dapat membantu mengembalikan keseimbangan elektrolit dalam tubuh. ORS dapat dibeli di apotek atau toko obat, atau dibuat sendiri dengan mencampurkan 6 sendok teh gula, setengah sendok teh garam, dan satu liter air bersih. Minumlah ORS setiap kali Anda buang air besar, atau sesuai anjuran dokter.
2. Pengaturan Pola Makan untuk Mencegah dan Mengobati Diare
Makanan yang Anda konsumsi dapat mempengaruhi kondisi pencernaan Anda, termasuk diare. Ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya dikonsumsi dan dihindari saat Anda mengalami diare, agar tidak memperparah gejala atau memicu diare kembali.
Makanan yang sebaiknya dikonsumsi saat diare adalah makanan yang mudah dicerna, rendah serat, dan tinggi kalori, seperti nasi putih, roti tawar, pisang, apel, ubi, kentang, wortel, ayam tanpa kulit, telur, atau yogurt. Makanan ini dapat membantu menyerap cairan berlebih dalam usus, mengurangi iritasi pada saluran pencernaan, dan memberikan energi bagi tubuh.
Makanan yang sebaiknya dihindari saat diare adalah makanan yang sulit dicerna, tinggi serat, dan mengandung zat-zat yang dapat merangsang usus, seperti makanan pedas, asam, berlemak, gorengan, susu, keju, kacang-kacangan, sayuran hijau, buah-buahan berkulit, kopi, teh, atau cokelat. Makanan ini dapat meningkatkan kontraksi usus, mempercepat gerak usus, dan menambah cairan dalam tinja.
Untuk mencegah diare, Anda perlu mengatur pola makan Anda dengan baik, yaitu dengan mengonsumsi makanan yang seimbang, bergizi, dan higienis. Anda juga perlu memperhatikan asupan serat, probiotik, dan prebiotik dalam diet Anda, karena dapat membantu menjaga kesehatan usus dan mencegah diare.
Serat adalah zat yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, tetapi dapat membantu melancarkan pencernaan, menyerap air berlebih dalam usus, dan membentuk tinja yang padat dan normal. Serat dapat ditemukan dalam makanan seperti gandum utuh, oatmeal, buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan. Namun, Anda perlu mengonsumsi serat secara bertahap dan tidak berlebihan, karena dapat menyebabkan kembung, gas, atau diare.
Probiotik adalah bakteri baik yang hidup dalam usus, yang dapat membantu menjaga keseimbangan mikroflora usus, melawan bakteri jahat penyebab diare, dan meningkatkan fungsi imun. Probiotik dapat ditemukan dalam makanan seperti yogurt, kefir, tempe, miso, atau kimchi. Anda juga dapat mengonsumsi suplemen probiotik sesuai anjuran dokter.
Prebiotik adalah zat yang dapat memberi makan probiotik, sehingga dapat meningkatkan jumlah dan aktivitas probiotik dalam usus. Prebiotik dapat ditemukan dalam makanan seperti bawang, bawang putih, asparagus, pisang, apel, atau gandum. Anda juga dapat mengonsumsi suplemen prebiotik sesuai anjuran dokter.
3. Kebersihan dan Sanitasi sebagai Langkah Pencegahan Utama
Salah satu penyebab utama diare adalah infeksi bakteri, virus, atau parasit yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan, air, atau kontak dengan orang atau benda yang terkontaminasi. Oleh karena itu, menjaga kebersihan dan sanitasi adalah langkah pencegahan utama yang harus dilakukan untuk mencegah diare.
Berikut adalah beberapa praktik kebersihan yang harus dijalankan untuk mencegah diare:
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah makan, setelah buang air besar, setelah menyentuh hewan, setelah bersin atau batuk, dan setelah menyentuh benda-benda kotor.
- Menjaga kebersihan mulut dan gigi dengan menyikat gigi dua kali sehari dan menggunakan obat kumur sesuai kebutuhan.
- Menjaga kebersihan pribadi dengan mandi setiap hari, mengganti pakaian dalam secara teratur, dan membersihkan area genital dengan benar.
- Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan dengan membersihkan lantai, meja, kursi, peralatan dapur, dan perabotan lainnya secara rutin, serta membuang sampah pada tempatnya.
Selain kebersihan, sanitasi juga penting untuk mencegah diare, terutama sanitasi air dan makanan. Berikut adalah beberapa cara untuk menjaga sanitasi air dan makanan:
- Menggunakan air bersih untuk minum, memasak, dan mencuci. Jika tidak yakin dengan kualitas air, sebaiknya mendidihkan air terlebih dahulu sebelum digunakan, atau menggunakan filter air, desinfektan air, atau botol air kemasan.
- Menghindari minuman yang tidak dikemas dengan baik, seperti es batu, jus buah, atau susu yang dijual di pinggir jalan, karena dapat terkontaminasi oleh bakteri, virus, atau parasit penyebab diare.
- Memilih makanan yang dimasak dengan baik, terutama makanan yang mengandung daging, telur, atau susu, karena dapat mengandung bakteri, virus, atau parasit penyebab diare jika tidak dimasak dengan suhu dan waktu yang cukup.
- Menghindari makanan yang sudah basi, berjamur, atau berbau tidak sedap, karena dapat mengandung racun atau mikroorganisme yang dapat menyebabkan diare.
- Menjaga makanan agar tetap segar dan aman dengan cara menyimpannya di tempat yang bersih, kering, dan sejuk, serta memperhatikan tanggal kadaluarsa dan label kesehatan pada kemasan makanan.
- Mencuci buah dan sayuran dengan air bersih sebelum dikonsumsi atau dimasak, serta mengupas kulitnya jika perlu, untuk menghilangkan kotoran, pestisida, atau mikroorganisme yang menempel.
- Menggunakan peralatan masak dan makan yang bersih dan terpisah untuk makanan mentah dan matang, serta mencuci tangan dan peralatan dengan sabun dan air mengalir setelah menangani makanan mentah, untuk mencegah kontaminasi silang.
4. Penggunaan Obat-obatan dalam Mengobati Diare
Meskipun diare dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari, terkadang Anda mungkin memerlukan obat-obatan untuk mengobati diare, terutama jika diare disebabkan oleh infeksi spesifik atau disertai gejala yang mengganggu. Namun, Anda harus berhati-hati dalam memilih dan menggunakan obat-obatan untuk diare, karena tidak semua obat cocok untuk setiap kondisi.
Berikut adalah beberapa jenis obat yang dapat digunakan untuk mengobati diare, beserta cara penggunaannya:
- Obat anti-diare, seperti loperamide atau bismuth subsalicylate, yang dapat membantu mengurangi frekuensi dan volume diare, dengan cara memperlambat gerak usus dan menyerap cairan berlebih. Obat anti-diare dapat digunakan untuk mengobati diare akut yang tidak disebabkan oleh infeksi bakteri atau parasit, atau diare kronis yang disebabkan oleh sindrom iritasi usus besar atau penyakit Crohn. Obat anti-diare sebaiknya tidak digunakan untuk diare yang disertai demam, darah, atau lendir, karena dapat menghambat pengeluaran bakteri atau racun dari tubuh. Obat anti-diare juga sebaiknya tidak digunakan untuk anak-anak di bawah 12 tahun, kecuali atas resep dokter. Obat anti-diare harus digunakan sesuai dosis dan aturan yang tertera pada kemasan atau anjuran dokter, dan tidak boleh digunakan lebih dari dua hari tanpa konsultasi dengan dokter.
- Antibiotik, seperti metronidazole, ciprofloxacin, atau azithromycin, yang dapat membantu membunuh bakteri penyebab diare, dengan cara menghambat pertumbuhan atau menghancurkan dinding sel bakteri. Antibiotik dapat digunakan untuk mengobati diare yang disebabkan oleh infeksi bakteri spesifik, seperti diare perjalanan, kolera, atau diare berdarah. Antibiotik sebaiknya tidak digunakan untuk diare yang tidak disebabkan oleh infeksi bakteri, karena dapat menyebabkan resistensi bakteri, efek samping, atau diare akibat antibiotik. Antibiotik harus digunakan sesuai resep dan anjuran dokter, dan tidak boleh dihentikan sebelum habis, meskipun gejala sudah membaik.
- Obat antiparasit, seperti albendazole, mebendazole, atau tinidazole, yang dapat membantu menghilangkan parasit penyebab diare, dengan cara mengganggu metabolisme atau reproduksi parasit. Obat antiparasit dapat digunakan untuk mengobati diare yang disebabkan oleh infeksi parasit, seperti giardiasis, amebiasis, atau kriptosporidiosis. Obat antiparasit sebaiknya tidak digunakan untuk diare yang tidak disebabkan oleh infeksi parasit, karena dapat menyebabkan efek samping atau interaksi dengan obat lain. Obat antiparasit harus digunakan sesuai resep dan anjuran dokter, dan tidak boleh digunakan bersamaan dengan alkohol, karena dapat menyebabkan reaksi yang berbahaya.
5. Pencegahan Melalui Gaya Hidup Sehat
Selain menerapkan cara-cara yang telah disebutkan sebelumnya, Anda juga dapat mencegah diare dengan menjalani gaya hidup sehat, yaitu dengan menjaga kesehatan umum tubuh dan pikiran. Berikut adalah beberapa cara untuk menjalani gaya hidup sehat yang dapat mencegah diare:
- Berolahraga secara teratur, setidaknya 30 menit sehari, tiga kali seminggu, untuk meningkatkan sirkulasi darah, metabolisme, dan imunitas tubuh, serta mengurangi stres dan inflamasi yang dapat memicu diare.
- Mengonsumsi air yang cukup, setidaknya delapan gelas sehari, untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh, serta membantu melancarkan pencernaan dan mengeluarkan racun dari tubuh.
- Istirahat yang cukup, setidaknya tujuh jam sehari, untuk memberi waktu tubuh untuk memulihkan diri, meregenerasi sel, dan mengatur hormon yang dapat mempengaruhi pencernaan dan diare.
- Mengelola stres dengan baik, dengan cara melakukan aktivitas yang menyenangkan, bermeditasi, bernapas dalam-dalam, atau berbicara dengan orang yang dipercaya, untuk mengurangi hormon stres yang dapat menyebabkan kontraksi usus, peradangan, atau gangguan imun yang dapat menyebabkan diare.
Kesimpulan
Diare adalah kondisi yang dapat mengganggu kesehatan dan kenyamanan Anda, tetapi dapat dicegah dan diobati dengan cara-cara yang tepat. Anda dapat mencegah diare dengan menjaga kebersihan dan sanitasi, mengatur pola makan, dan menjalani gaya hidup sehat. Anda juga dapat mengobati diare dengan menghidrasi tubuh dan menggunakan obat-obatan sesuai kondisi dan anjuran dokter.
Jika diare berlanjut lebih dari dua hari, disertai gejala serius seperti demam, dehidrasi, darah, atau lendir, atau disebabkan oleh infeksi spesifik, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Jangan biarkan diare mengganggu kualitas hidup Anda, ambil langkah proaktif untuk mencegah dan mengobati diare sekarang juga.
Ikuti saluran Masjid Al Mubarokah di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaFmZ6F8F2p9lKqnx90s
Baca artikel kami lainnya di: Google News
Diskusi tentang post ini