Table of Contents
Jakarta – Salah satu tradisi yang sudah melekat dengan masyarakat Muslim di Indonesia adalah menyantuni anak yatim di bulan Muharram. Hal ini didasarkan pada sebuah hadits Rasulullah Saw yang menjelaskan keutamaan hari Asyura dan bulan Muharram secara umum.
Keutamaan Hari Asyura dan Bulan Muharram
Rasulullah Saw bersabda:
مَنْ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ مِنَ الْمُحَرَّمِ أَعْطَاهُ اللَّهُ تَعَالَى ثَوَابَ عَشْرَةِ آلافِ مَلَكٍ ، وَمَنْ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ مِنَ الْمُحَرَّمِ أُعْطِيَ ثَوَابَ عَشْرَةِ آلَافِ حَاجٍّ وَمُعْتَمِرٍ وَعَشْرَةِ آلافِ شَهِيدٍ ، وَمَنْ مَسَحَ يَدَهُ عَلَى رَأْسِ يَتِيمٍ يَوْمَ عَاشُورَاءَ رَفَعَ اللَّهُ تَعَالَى لَهُ بِكُلِّ شَعْرَةٍ دَرَجَةً
“Barangsiapa berpuasa pada hari Asyura (tanggal 10) Muharram, niscaya Allah akan memberikan seribu pahala malaikat dan pahala 10.000 pahala syuhada. Dan barangsiapa mengusap kepala anak yatim pada hari Asyura, niscaya Allah mengangkat derajatnya pada setiap rambut yang diusapnya.”
Abu Lais as-Samarqandi, Tanbihul Ghafilin bi-Ahaditsi Sayyidil Anbiya wal Mursalin
Hadits ini menekankan pentingnya menyantuni anak yatim di bulan Muharram dengan balasan pahala yang besar.
Kontroversi Hadits tentang Mengusap Kepala Anak Yatim
Namun, hadits ini mendapat banyak kritikan dari para ulama. Ibnu al-Jauzi, seorang ahli hadits, menyatakan bahwa hadits ini termasuk dalam kategori hadits palsu. Menurutnya, perawi hadits ini, Habib bin Abi Habib, dikenal sebagai pemalsu hadits.
“Habib bin Abi Habib adalah pemalsu hadits.”
Ibnu Jauzi, al-Mawdhu’at
Pentingnya Menyantuni Anak Yatim Secara Umum
Meskipun hadits tersebut dianggap lemah, banyak hadits lain yang menjelaskan pentingnya menyantuni anak yatim secara umum, tanpa terikat waktu tertentu.
Rasulullah Saw bersabda:
وَأَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى وَفَرَّجَ بَيْنَهُمَا شَيْئًا
“Saya dan orang yang memelihara anak yatim itu dalam surga seperti ini.”
HR. Bukhari
Keberkahan Menjamu Anak Yatim
Rasulullah Saw juga bersabda:
ما من مائدة أعظم بركة من مائدة جلس عليها يتيم
“Tidak ada meja makan yang paling besar barakahnya melebihi meja makan yang mana anak yatim duduk bersama.”
HR. Ahmad
Doa saat Menyantuni Anak Yatim
Ada beberapa doa yang dianjurkan untuk dibaca saat menyantuni anak yatim, baik dengan mengusap kepala mereka atau menjamu mereka makan.
Doa Mengusap Kepala Anak Yatim
Mengusap kepala anak yatim merupakan ekspresi kasih sayang. Saat mengusap kepala anak yatim, dianjurkan membaca doa berikut:
جَبرَ اللهُ يُتْمَكَ وَجَعَلَكَ خَلْفًا مِنْ أَبِيْكَ
“Semoga Allah menutup keyatimanmu dan menjadikanmu pengganti yang baik dari ayahmu.”
al-Munawi, Faidh al-Qadir
Doa Menjamu Anak Yatim
Menjamu anak yatim dapat mendatangkan banyak keberkahan. Saat menjamu mereka, dianjurkan membaca doa berikut:
اللَّهُمَّ ارْزُقْنِي فِيهِ رَحْمَةَ الْأَيْتَامِ وَ إِطْعَامَ الطَّعَامِ وَ إِفْشَاءَ السَّلامِ وَ صُحْبَةَ الْكِرَامِ بِطَوْلِكَ يَا مَلْجَأَ الْآمِلِين
“Ya Allah, berilah aku rezeki berupa kasih sayang terhadap anak yatim, pemberian makan, penyebaran salam, dan pergaulan dengan orang-orang mulia, dengan kemuliaan-Mu. Wahai tempat berlindung bagi orang-orang yang berharap.”
Doa ini berasal dari kitab Miftah Al-Jannat dan dianjurkan untuk dibaca terutama di bulan Ramadhan, namun relevan juga saat menyantuni anak yatim di waktu lain.
Kesimpulan
Menyantuni anak yatim adalah amalan mulia yang memiliki banyak keutamaan, baik di bulan Muharram maupun di waktu lainnya. Meskipun hadits tentang keutamaan mengusap kepala anak yatim di hari Asyura memiliki kritik, banyak hadits lain yang menekankan pentingnya menyantuni anak yatim secara umum. Membaca doa saat menyantuni anak yatim dapat meningkatkan keberkahan dan menunjukkan kasih sayang yang tulus kepada mereka.
Wallahu a’lam.
Ikuti saluran Masjid Al Mubarokah di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaFmZ6F8F2p9lKqnx90s
Baca artikel kami lainnya di: Google News
Diskusi tentang post ini