Masjid Al Mubarokah, Jakarta – Indonesia merupakan negara yang rawan gempa bumi. Bencana ini bisa menyebabkan kerugian besar, baik materi maupun jiwa. Oleh karena itu, sebagai muslim, kita dituntut untuk beribadah kepada Allah swt ketika gempa bumi terjadi. Salah satu ibadah yang dianjurkan adalah shalat sunnah. Termasuk nya ialah Shalat Sunnah Ketika Gempa Bumi.
Para ulama dari berbagai mazhab telah sepakat bahwa shalat adalah salah satu cara untuk berlindung kepada Allah swt ketika gempa bumi terjadi. Karena itu, ketika gempa bumi atau bencana lain, seperti angin kencang atau banjir, terjadi, seseorang boleh melakukan shalat sunnah. Alasannya, shalat adalah ibadah yang paling cocok untuk dilakukan ketika bencana alam terjadi, karena shalat adalah cara untuk mendekatkan diri kepada Allah swt dan meminta tolong kepada-Nya.
Hal ini dijelaskan oleh Abul Abbas Syihabuddin Al-Qasthalani, dalam kitab Irsyadus Sari li Syarh Shahih al-Bukhari, jilid II halaman 257. Disunnahkan bagi setiap orang untuk berdoa dan meminta kepada Allah, termasuk dengan melakukan shalat ketika gempa bumi dan sejenisnya, seperti petir, angin kencang, dan tenggelam. Hal ini karena peristiwa-peristiwa tersebut adalah tanda-tanda keagungan Allah swt dan bisa membahayakan manusia.
Selain itu, Syihabuddin Al-Qasthalani juga menjelaskan bahwa sebaiknya berdoa dan shalat tersebut dilakukan di rumah secara sendiri-sendiri, bukan dengan cara berjamaah. Sebab, ketika berada di rumah sendiri, seseorang akan lebih khusyuk dan fokus dalam berdoa. Berikut penjelasan lengkapnya;
وَيُسْتَحَبُّ لِكُلٍّ أحد أن يَتَضَرَّعَ بالدعاء ونحوه عند الزَّلَازِلِ ونحوها كالصواعق والريح الشديدة و الخسف وأن يُصَلِّيَ منفردًا لئلا يكون غافلًا لأن عمر رضي الله عنه حث على الصلاة في زلزلة ولا يستحب فيها الجماعة
Artinya, “Disunnahkan bagi setiap orang untuk berdoa dan sebagainya ketika terjadi gempa bumi, petir, angin kencang, dan tanah longsor. Dan hendaknya ia shalat sendiri-sendiri agar tidak lalai. Hal ini karena Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu telah menganjurkan untuk shalat ketika terjadi gempa bumi, dan tidak disunnahkan untuk berjamaah dalam shalat tersebut.”
Sementara itu, Abu Bakar Mas’ud bin Ahmad Al-Kasani dalam kitab Badā’i’ us Shanāʿi , jilid I halaman 282 mengatakan, shalat disunnahkan untuk dilakukan dalam setiap keadaan yang menakutkan seperti gempa bumi, angin kencang, kegelapan, dan hujan lebat. Hal ini karena hal-hal tersebut bisa menimbulkan rasa takut dan cemas bagi manusia. Shalat bisa menjadi cara untuk meminta pertolongan kepada Allah swt dan meminta perlindungan dari hal-hal yang tidak diharapkan.
وكذا تستحب الصلاة في كل فزع : كالريح الشديدة ، والزلزلة ، والظلمة ، والمطر الدائم ; لكونها من الأفزاع ، والأهوال ، وقد روي عن ابن عباس رضي الله عنهما أنه صلى لزلزلة بالبصرة
Artinya; “Demikian pula, disunnahkan untuk melakukan salat dalam setiap keadaan yang menakutkan, seperti angin kencang, gempa bumi, kegelapan, dan hujan lebat. Hal ini karena hal-hal tersebut termasuk dalam kategori ketakutan dan kecemasan. Telah diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma bahwa beliau melakukan salat karena gempa bumi di Basrah.” [Abu Bakar Mas’ud bin Ahmad Al-Kasani, Badā’i’us Shanai’, [Beirut: Dar Kutub al-Ilmiyah, 1986], jilid I, halaman 282].
Syekh Nawawi Banten dalam kitab Nihayatuz Zain halaman 104 mengatakan, ketika bencana alam terjadi di suatu wilayah, maka disunnahkan untuk berdoa kepada Allah, sebagai cara untuk meminta pertolongan. Selain itu, disunnahkan juga untuk melakukan shalat sunnah di rumahnya secara sendiri-sendiri. Berikut penjelasan Syekh Nawawi:
فائدة : يسن لكل احد ان يتضرع بالدعاء ونحوه عند الزلازل ونحوها كالصواعق والريح الشديدة والخسف وان يصلي في بيته منفردا
Artinya: “Faedah: Dianjurkan bagi setiap orang untuk berdoa dan yang semisalnya ketika terjadi gempa bumi dan yang serupa dengannya, seperti halilintar, angin kencang, dan retakan, serta untuk shalat di rumahnya secara sendiri-sendiri”.
Di sisi lain, diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahih Muslim, jilid II halaman 616, sebuah hadis yang menggambarkan sikap Rasulullah ketika angin kencang meniup. Berdasarkan riwayat Aisyah tersebut diceritakan, ketika angin kencang meniup, Rasulullah tidak ketakutan. Sebaliknya, memanfaatkan kesempatan tersebut untuk berdoa agar angin itu membawa kebaikan dan menghindarkan segala kejelekan.
وحدثني أبو الطاهر أخبرنا ابن وهب قال سمعت ابن جريج يحدثنا عن عطاء بن أبي رباح عن عائشة امرأة النبي صلى الله عليه وسلم أنها قالت كان النبي صلى الله عليه وسلم إذا هبت الريح قال اللهم إني أسألك فضلها وفضل ما فيها وفضل ما أنزلت به وأعوذ بك من شرها وشر ما فيها وشر ما أنزلت به قالت وإذا تغير لون السماء وخرج ودخل وأتى وانصرف فإذا أمطرت فرح عنه فعلمت ذلك في وجهه قالت عائشة فسألته فقال لعله يا عائشة كما قال قوم عاد فلما رأوه عريضا مقبل أوديتهم قالوا هذا عريض مغيثنا
Artinya; “Telah menceritakan kepadaku Abu At-Tahir, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb, ia berkata, aku mendengar Ibnu Juraij menceritakan kepada kami dari At-Ta’awun bin Abi Rubah dari Aisyah istri Nabi SAW, ia berkata, “Nabi saw jika angin bertiup, beliau berdoa: “Ya Allah, aku meminta kepada-Mu anugerah angin ini, anugerah apa yang ada di dalamnya, dan anugerah apa yang Engkau turunkan dengannya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan angin ini, kejahatan apa yang ada di dalamnya, dan kejahatan apa yang Engkau turunkan dengannya.”
Aisyah berkata, ‘Jika langit berubah warnanya, beliau keluar dan masuk, datang dan pergi. Jika hujan jatuh, beliau bersukacita dan saya mengetahui hal itu dari wajahnya.
Aisyah berkata, lalu saya bertanya kepadanya, beliau menjawab, ‘Mungkin, wahai Aisyah, seperti apa yang dikatakan kaum ‘Aad. Ketika mereka melihat awan tebal yang menutupi lembah-lembah mereka, mereka berkata, ‘Ini adalah awan yang akan menghujani kami.” (Al-Imam Muslim bin Al-Hajjaj, Shahih Muslim, [Beirut; Dar Kutub al Ilmiyah, tt], jilid II, halaman 616).
Oleh karena itu, dianjurkan bagi setiap orang untuk shalat, berdoa, dan yang semisalnya ketika terjadi gempa bumi dan yang sejenisnya dari bencana alam. Hal ini karena gempa bumi dan peristiwa alam lainnya merupakan salah satu tanda keagungan Allah swt. Karena itu, kita disarankan untuk berdoa dan meminta perlindungan kepada Allah swt agar terhindar dari bencana tersebut.
Wallahua’lam
Ikuti saluran Masjid Al Mubarokah di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaFmZ6F8F2p9lKqnx90s
Baca artikel kami lainnya di: Google News
Diskusi tentang post ini