Jakarta – Dr Saskia Dyah Handari, salah satu pengurus PDNU (Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama), menyatakan bahwa insomnia atau masalah tidur dapat membuat kualitas tidur menurun. Hal ini berdampak pada variasi tekanan darah rata-rata.
“Kondisi ini dapat memicu hipertensi dan meningkatkan risiko penyakit jantung coroner,” ujar Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah tersebut di akun Facebook pribadinya SasQa SasQa yang dilihat pada Rabu (8/6/2022).
Ia merujuk pada sebuah penelitian di Jepang pada tahun 2017 yang juga menunjukkan faktor risiko dari gangguan tidur. Penelitian yang melibatkan 13 ribu orang tersebut menemukan adanya risiko-risiko gangguan tidur seperti sleep apnea, tidur yang tidak nyenyak, tidur yang terlalu singkat, kesulitan untuk tertidur.
“Pemakaian obat tidur berhubungan dengan kemungkinan 70 persen lebih besar terkena PJK (penyakit jantung coroner) dan 45 persen kenaikan risiko stroke,” tambahnya.
Oleh karena itu, menurutnya tidur adalah waktu yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk pemulihan dan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh tubuh. Dengan demikian, dapat mengoptimalkan dan menyeimbangkan proses metabolisme dan fungsi tubuh lain agar kesehatan fisik dan mental terjaga.
Dokter Saskia juga mengatakan bahwa insomnia dapat menyebabkan obesitas dan kenaikan kadar kolesterol melalui kenaikan hormon ghrelin dan penurunan hormon lepti. Hal ini menyebabkan adanya kerusakan pada jantung dan pembuluh darah.
Selain itu, kondisi seseorang yang sudah menderita sakit jantung memerlukan tidur yang berkualitas. Namun, seringkali perasaan khawatir akan adanya serangan berulang membuat tidur menjadi tidak nyenyak.
“Kondisi ini menyebabkan risiko terjadinya serangan jantung selanjutnya naik,” kata dr Saskia.
Oleh karena itu, menurutnya, tidur adalah waktu yang penting yang dibutuhkan tubuh untuk pemulihan. Dengan memenuhi kebutuhan tubuh untuk tidur, dapat mengoptimalkan dan menyeimbangkan proses metabolisme dan fungsi tubuh lain yang akhirnya menyebabkan tercapainya kesehatan fisik dan mental.
Ia lalu memberikan tips. Untuk dapat memperbaiki kebiasaan tidur dapat dilakukan dengan berolahraga secara teratur, menghindari tidur siang, menghindari kafein, dan mematikan elektronik sebelum tidur.
“Selain itu, menjaga jadwal tidur dengan ketat, seperti tidur dan bangun di waktu yang sama setiap harinya,” tutup dr Saskia.
Ikuti saluran Masjid Al Mubarokah di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaFmZ6F8F2p9lKqnx90s
Baca artikel kami lainnya di: Google News
Diskusi tentang post ini