Jakarta – Untuk mencapai target rasio kewirausahaan nasional sebesar 12 persen pada 2045, Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin meminta kementerian dan lembaga (K/L) terkait untuk memfasilitasi dan memperkuat para santri agar bisa menjadi pengusaha, terutama di sektor ekonomi digital. Saat ini, rasio kewirausahaan nasional masih rendah, yaitu 3,47 persen.
“Kita ingin menumbuhkan dan mendorong para pengusaha melalui berbagai cara, salah satunya dengan menginkubasi usaha-usaha muda. Selain itu, kita juga ingin memperbesar usaha-usaha yang sudah ada, dan juga mengembangkan usaha-usaha para santri,” kata Kiai Ma’ruf dalam konferensi pers setelah menghadiri acara Santripreneur Award 2023 di Istana Wapres, Jakarta Pusat, Senin 20 November 2023.
Salah satu K/L yang mendapat instruksi dari Wapres adalah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Menurut Menteri Parekraf Sandiaga Salahuddin Uno, ekonomi digital merupakan salah satu sektor yang bisa dimanfaatkan para santri untuk menjadi pengusaha. Oleh karena itu, Kemenparekraf bekerja sama dengan Santripreneur Indonesia untuk meluncurkan program Santri Digitalpreneur yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan para santri dalam berwirausaha dengan memanfaatkan teknologi digital.
“Sebagai bagian dari program Santri Digitalpreneur, kami memberikan fasilitas berupa pendaftaran hak kekayaan intelektual (HKI) secara gratis untuk para santri. Setelah itu, kami juga akan memberikan pembiayaan berbasis HKI melalui PP Nomor 24 Tahun 2022 yang sudah diterbitkan oleh pemerintah, dan kami akan dorong melalui perbankan,” ujar Sandiaga.
Sandiaga menambahkan, para santri memiliki potensi besar untuk menjadi pengusaha di bidang ekonomi kreatif, pariwisata, dan juga kuliner.
Selain Kemenparekraf, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) juga memiliki dua program untuk mendukung penumbuhan santripreneur. Menurut Menteri Pora Ario Bimo Nandito Ariotedjo, program pertama adalah Wiramuda (Wirausaha Muda) yang bekerja sama dengan 40 universitas dan berbagai korporasi nasional dan platform digital. Program ini akan menyasar para santri dan pondok pesantren untuk memberikan bimbingan dan pelatihan dalam berwirausaha.
“Program kedua adalah Prestasi Hub yang menyediakan ruang bagi pemuda untuk mengembangkan ide-ide kreatif mereka melalui Youth Center. Ini adalah strategi kami untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maju pada 2045,” kata Dito.
Ikuti saluran Masjid Al Mubarokah di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaFmZ6F8F2p9lKqnx90s
Baca artikel kami lainnya di: Google News
Diskusi tentang post ini